Malang,
PERSPEKTIF –
Pesta demokrasi
mahasiswa yaitu pemilihan mahasiswa raya (pemira) baru saja
selesai beberapa jam yang lalu. Guyuran
hujan tidak
menyurutkan semangat mahasiswa untuk memilih, tidak terkecuali di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Sistem Pemilihan pada tahun ini meggunakan
sistem yang berbeda dibandingkan tahun – tahun sebeumnya. Untuk pertama kalinya pemira tahun ini
menggunakan sistem yang terkomputerisasi yaitu E – vote.
Beberapa keluhan
muncul pada saat proses pemiliha berlangsung.“E-Vote kurang maksimal, tadi terjadi kesalahan seperti error dan itu sangat lama waktunya” ujar
Efendi mahasiswa Jurusan Sosiologi.
“Menurut saya kurang efektif, E-Vote karena
waktu nya sangat sedikit, kita sebagai maba juga ingin melihat dari calon-calon
yang akan maju. Jadi waktunya tolong ditamabah” tutur seorang mahasiswa baru, Dwi Anggita, Jurusan Ilmu Pemerintahan.
Pemira dirasa tidak
berjalan sesuai dengan harapan. Hal tersebut dikarenakan
terjadi beberapa kali eror pada sistem. Sehingga
registrasi pemilih diperpanjang dari pukul 15.00 WIB mejadi pukul 17.30.
Eror pada sistem juga
membuat antrian pemilih membeludak.“Pemira
menggunakan E-Vote lebih lama dibandingkan dengan pemilu,karena kesalahan
sistem kita menunggu lumayan lama dan tidak efektif ,lebih baik menggunakan
sistem manual” ucap Nada mahasiswa ilmu pemerintahan. (thf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar