Karya: Jihan Ramadhana*
Anak kecil terus berlarian saat senja mulai datang.
Si ibu mulai berlari dan berteriak,
takut anknya terbawa ombak.
Sang bapak masih diam dengan lintingan tembakaunya.
Secangkir kopi juga koran tak jauh-jauh darinya.
Dengan sedikit geram bapak juga berteriak,
memanggil istri yang tak kunjung kembali.
Sang kakak pulang membawa senapan,
tak lupa juga hasil buruannya.
Sang adik akhirnya pulang,
dengan tangis menghiasi wajahnya.
Si ibu baru saja memukulnya.
Dengan begitu si anak bisa pulang,
dan ibu bebas dari geraman ayah.
Sang kakak meneruskan pekerjaannya,
sedangkan si adik terus menangis menjadi-jadi,
bergulungan di halaman rumah.
Sang bapak kembali diam dengan lintingan tembakaunya,
dan ibu akhirnya tertawa di sampingnya.
Tentang Penulis:
*Jihan Ramadhana
Penulis merupakan mahasiswi jurusan Psikologi angkatan 2012 FISIP Universitas Brawijaya. Saat ini aktif menjadi anggota divisi Sastra LPM Perspektif dan menjadi penyunting di Antologi Cerpen 'Malam Malam dan Aku'.
Anak kecil terus berlarian saat senja mulai datang.
Si ibu mulai berlari dan berteriak,
takut anknya terbawa ombak.
Sang bapak masih diam dengan lintingan tembakaunya.
Secangkir kopi juga koran tak jauh-jauh darinya.
Dengan sedikit geram bapak juga berteriak,
memanggil istri yang tak kunjung kembali.
Sang kakak pulang membawa senapan,
tak lupa juga hasil buruannya.
Sang adik akhirnya pulang,
dengan tangis menghiasi wajahnya.
Si ibu baru saja memukulnya.
Dengan begitu si anak bisa pulang,
dan ibu bebas dari geraman ayah.
Sang kakak meneruskan pekerjaannya,
sedangkan si adik terus menangis menjadi-jadi,
bergulungan di halaman rumah.
Sang bapak kembali diam dengan lintingan tembakaunya,
dan ibu akhirnya tertawa di sampingnya.
Tentang Penulis:
*Jihan Ramadhana
Penulis merupakan mahasiswi jurusan Psikologi angkatan 2012 FISIP Universitas Brawijaya. Saat ini aktif menjadi anggota divisi Sastra LPM Perspektif dan menjadi penyunting di Antologi Cerpen 'Malam Malam dan Aku'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar