![]() |
Antusias – Mahasiswa antusias menyimak gagasan yang
disampaikan oleh tiap-tiap calon DPM pada kloter kedua. Senin pagi, (14/12).
(Sumber: Official Line Pemilwa FISIP)
|
Malang, PERSPEKTIF - Senin (14/12), debat terbuka antar
calon Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan calon presiden dan wakil presiden
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) diselenggarakan sebagai salah satu dari
rangkaian kegiatan Pemilihan Wakil Mahasiswa (Pemilwa). Dalam debat terbuka
tersebut para calon DPM dibagi dalam dua kloter yaitu kloter pertama merupakan
calon urut 1-13 dan kloter kedua 14-26, dimana pada kloter kedua terjadi adu
gagasan yang disampaikan oleh para calon.
Debat
terbuka yang berlangsung sejak 08.00 WIB dan bertempat di gazebo belakang
gedung Prof.Yogi Sugito. Pada kloter kedua debat dihujani dengan
berbagai wacana program dari tiap calon. Pada debat sebelumnya calon menekankan
pada transparansi berbagai hal seperti keuangan di FISIP hingga kinerja DPM
sendiri. Namun pada kloter kedua ini muncul gagasan lain seperti membuat
Sekolah Legislatif, DPM anti gabut dan
membangun sistem kepartaian di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
“Sekolah legislatif itu akan
diselenggarakan dengan format seminar, tetapi tidak hanya seminar yang memberi
teori dan teori. Namun disisipkan bagaimana cara lembaga legislatif menyusun
kebijakan. Selain kita mengundang 13 anggota inti DPM , kita juga akan
mengundang anggota inti DPR Republik Indonesia atau DPRD kota maupun kabupaten,”
Ujar Idris S. calon nomor 18, mahasiswa Ilmu Pemerintahan.
Sementara itu, E. Oggy S. calon nomor
22 menawarkan sebuah image baru bagi
DPM tahun depan apabila dirinya berhasil masuk menjadi anggota DPM.
“Saya sebagai salah satu calon DPM mau
mencanangkan branding image yaitu DPM
sebagai lembaga yang anti gabut. Seumpama saya dibidang advokasi,
otomatis saya harus senantiasa mengurus advokasi seperti bersafari keliling
kelas melihat permasasalahan yang ada. Karena memang saya lebih familiar
menjemput permasalahan bukan menampungnya,” tutur mahasiswa yang sering
menyebut dirinya sexy dalam setiap
kampanye.
Selain itu terdapat pula calon yang
ingin membentuk sistem kepartaian di FISIPseperti yang diungkapkan oleh Aditya
R.N. calon nomor 20. “Sistem kepartaian yang saya rencanakan tidak seperti pada
umumnya yang hanya menganut sistem partai tunggal atau dwi partai. Namun partai
akan dibuat dengan jumlah tidak terbatas. Tujuannya sendiri untuk keterbukaan
dan kejelasan Nantinya untuk langkah awal, saya akan menguatkan rencana ini
dengan DPM lainnya. Jika ada pihak-pihak yang tidak setuju saya akan
mengusahakannya dengan lobbying,”
jelas calon yang berambut gondrong tersebut.
Calon – calon DPM lainnya juga turut
menyampaikan wacana pogram yang tak kalah menariknya apabila mereka terpilih. Harapannya
wacana yang terlanjur panas pada saat debat itu tidak kemudian meguap begitu
saja ketika mereka terpilih nanti. Melainkan berujung pada realisasi yang kogkrit demi tercapainya FISIP
bersama yang lebih baik. (igt/fam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar