Minggu, 08 November 2015

Masih Berasap : Tunjukkan Peduli Bencana Asap Lewat Karya Sastra

Masih Berasap diawali dengan penampilan dari Splendid Dialog yang melantun kan lagu untuk alam (07/11) (Sumber: Twitter @ MalamPuisi_MLG)

Malang, PERSPEKTIF – “Kepedulian terhadap korban asap di Kalimantan dan Sumatera bisa ditunjukan dengan cara lain tanpa harus aksi turun ke jalan dan mengkritik pemerintah,” ujar Master of Ceremony ( MC ) yang memandu acara malam puisi malang di Komika Kafe ( 07/11).

Masih Berasap menjadi tema acara yang diusung oleh Malam Puisi Malang, dengan menampilkan karya berupa puisi dan juga musik, serta melakukan kegiatan donasi untuk meringankan beban korban asap.  Komunitas Malam Puisi Surabaya dan Malam Puisi Jember turut hadir untuk meramaikan acara tersebut.


Suasana dalam ruangan menjadi redup ketika Splendid Dialog, band yang pertama tampil pada acara Malam Puisi Malang membawakan lagu berjudul kepak sayap kecil dan dilanjutkan dengan musikalisasi puisi. Tak ketinggalan band lain juga datang untuk menjadi pengisi acara, antara lain Wake Up Iris, Hankestra, dan Sumber Kencono. Pengunjung yang hadir pada malam itu dapat berpartisipasi untuk membacakan puisi. Beberapa diantara nya adalah Alra yang menjadi pembuka dengan membacakan dua buah puisi, Asrofi membaca beberapa puisi yang salah satu nya berjudul Ketika Tuhan Tak lagi Percaya Pada Sawit. Ada juga Fahmi yang membacakan puisi karangan Sapardi Djoko Damono berjudul  Tentang Cinta yang Luruh Tadi Pagi, serta Fiko menyampaikan puisi berisi duka dan kehilangan dengan penuh penghayatan yang berjudul Senyum dari Dalam Liang. (sna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar