Masih
Berasap diawali dengan penampilan dari Splendid Dialog yang melantun kan lagu
untuk alam (07/11) (Sumber: Twitter @ MalamPuisi_MLG)
Malang, PERSPEKTIF – “Kepedulian terhadap korban asap di Kalimantan dan Sumatera
bisa ditunjukan dengan cara lain tanpa harus aksi turun ke jalan dan mengkritik
pemerintah,” ujar Master of Ceremony (
MC ) yang memandu acara malam puisi malang di Komika Kafe ( 07/11).
Suasana dalam ruangan
menjadi redup ketika Splendid Dialog,
band yang pertama tampil pada acara Malam Puisi
Malang membawakan lagu berjudul kepak sayap kecil dan dilanjutkan dengan
musikalisasi puisi. Tak ketinggalan band lain juga datang untuk menjadi pengisi
acara, antara lain Wake Up Iris, Hankestra, dan Sumber Kencono. Pengunjung yang
hadir pada malam itu dapat berpartisipasi untuk membacakan puisi. Beberapa
diantara nya adalah Alra yang menjadi pembuka dengan membacakan
dua buah puisi, Asrofi membaca beberapa puisi yang salah
satu nya berjudul “Ketika Tuhan Tak lagi Percaya Pada
Sawit”. Ada juga Fahmi yang membacakan puisi karangan Sapardi Djoko Damono berjudul “Tentang Cinta yang Luruh Tadi Pagi”, serta Fiko menyampaikan
puisi berisi duka dan kehilangan dengan penuh penghayatan yang berjudul “Senyum
dari Dalam
Liang”. (sna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar