Jajaran
Rektorat dan Dispora Kota Malang berfoto bersama saat penutupan Olimpiade
Brawijaya pada Selasa (13/10).
(Biyan/Perspektif)
Malang, PERSPEKTIF – Divisi keamanan
panitia Olimpiade Brawijaya (OB) tahun ini memperketat keamanan dengan
memeriksa barang-barang penonton saat akan memasuki gedung olahraga (GOR)
Pertamina ketika upacara penutupan Olimpiade Brawijaya, Selasa (13/10). Berbeda
dengan tahun sebelumnya, para supporter tidak bisa membawa spanduk dan atribut
lainnya ke dalam GOR untuk menyemangati fakultas mereka. Nurul Rahmah, ketua
BEM FISIP mengeluhkan bahwa supporter kontingen FISIP dilarang membawa masuk
atribut fakultas mereka ketika menonton acara penutupan.
Ayu, Koordinator
Humas panitia OB menegaskan hal tersebut bertujuan untuk menyatukan seluruh
fakultas di Brawijaya agar tidak terjadi konflik antar fakultas.
“Kalau
para pendukung masih mengibarkan bendera fakultas mereka dalam Pertamina (GOR,
Red), itu hanya menghargai fakultasnya sendiri, tidak menghargai fakultas
lainnya.” Ujar Ayu.
Mahasiswi
Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) itu menambahkan bahwa space
yang digunakan untuk memasang spanduk seluruh fakultas di dalam GOR juga
terbatas. Jika diperbolehkan, otomatis
GOR akan dipenuhi oleh spanduk dan bendera fakultas pendukung sehingga menutupi
penonton itu sendiri. Kericuhan antar fakultas seperti peristiwa pertandingan
beberapa hari yang lalu juga bisa diminimalisir dengan adanya larangan tersebut.
Sementara
itu, upacara penutupan Olimpiade Brawijaya ditutup dengan sambutan Rektor dan
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kota Malang itu berlangsung meriah. Selain penampilan Indra Widjaya, pemenang lomba baca puisi dan
vocal group Olimpiade Brawijaya juga turut mengawali acara. Upacara
penutupan tersebut akan mengumumkan best MVP, supporter terbaik dan
menyerahkan medali serta piala kepada para pemenang. (rzd/byn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar