Rabu, 14 Oktober 2015

Minimalisir Kericuhan saat Acara, Panitia Larang Supporter Membawa Atribut


Jajaran Rektorat dan Dispora Kota Malang berfoto bersama saat penutupan Olimpiade Brawijaya pada Selasa (13/10).
 (Biyan/Perspektif)


Malang, PERSPEKTIF – Divisi keamanan panitia Olimpiade Brawijaya (OB) tahun ini memperketat keamanan dengan memeriksa barang-barang penonton saat akan memasuki gedung olahraga (GOR) Pertamina ketika upacara penutupan Olimpiade Brawijaya, Selasa (13/10). Berbeda dengan tahun sebelumnya, para supporter tidak bisa membawa spanduk dan atribut lainnya ke dalam GOR untuk menyemangati fakultas mereka. Nurul Rahmah, ketua BEM FISIP mengeluhkan bahwa supporter kontingen FISIP dilarang membawa masuk atribut fakultas mereka ketika menonton acara penutupan.

Ayu, Koordinator Humas panitia OB menegaskan hal tersebut bertujuan untuk menyatukan seluruh fakultas di Brawijaya agar tidak terjadi konflik antar fakultas.
“Kalau para pendukung masih mengibarkan bendera fakultas mereka dalam Pertamina (GOR, Red), itu hanya menghargai fakultasnya sendiri, tidak menghargai fakultas lainnya.” Ujar Ayu.

Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) itu menambahkan bahwa space yang digunakan untuk memasang spanduk seluruh fakultas di dalam GOR juga terbatas.  Jika diperbolehkan, otomatis GOR akan dipenuhi oleh spanduk dan bendera fakultas pendukung sehingga menutupi penonton itu sendiri. Kericuhan antar fakultas seperti peristiwa pertandingan beberapa hari yang lalu juga bisa diminimalisir dengan adanya larangan tersebut.

Sementara itu, upacara penutupan Olimpiade Brawijaya ditutup dengan sambutan Rektor dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kota Malang itu berlangsung meriah. Selain penampilan Indra Widjaya, pemenang lomba baca puisi dan vocal group Olimpiade Brawijaya juga turut mengawali acara. Upacara penutupan tersebut akan mengumumkan best MVP, supporter terbaik dan menyerahkan medali serta piala kepada para pemenang. (rzd/byn)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar