Rabu, 01 April 2015

Dosen Rindu Ngopi Bareng Mahasiswa

Malang, PERSPEKTIF - “Hal seperti ini yang saya tunggu-tunggu, ngumpul di warung kopi, rindu masa-masa jadi mahasiswa”, tutur Lukman Hakim, dosen Ilmu Pemerintahan pada diskusi dan pemutaran film Semen vs Samin yang bertempat di Kedai Tjangkir 13, Selasa (31/3). “Kalau tahu yang datang sebanyak ini, saya seharusnya memakai baju kebesaran saya,” ungkap Lukman disambut sorak sorai mahasiswa yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Berbeda dengan Lukman Hakim, Rachmad Gustomy, dosen kelahiran Tuban tersebut tak sungkan tampil nyentrik dihadapan ratusan mahasiswanya dengan membacakan puisi dari W.S Rendra dan Wiji Thukul. “Kalau tidak jadi dosen, rasanya saya cocok jadi penyair,” ujarnya sambil mengenakan peci ala Bung Karno. Di sela pembacaan puisinya tesebut, tak lupa Rachmad Gustomy membangkitkan kembali gerakan mahasiswa yang saat ini sudah mulai tumpul. Ia juga berpendapat bahwa sekarang mahasiswa menjadi lebih tidak peka terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat. “Gejala yang terjadi hari ini, mahasiswa bingung mencari isu padahal permasalahan banyak di sekitar kita,” tutur Dosen Alumnus UGM tersebut.

Pengelola Kedai Tjangkir 13, Aji Prasetyo yang hadir dalam diskusi dan pemutaran film ini juga memberikan tanggapan bahwa ngopi sekarang identik dengan pembicaraan mengenai masalah mereka sendiri dan sangat jarang yang membahas masalah orang lain terutama rakyat kecil. Melalui diskusi yang diadakan di Kedai Tjangkir 13 ini, ia berharap bahwa kegiatan seperti diskusi dan gerakan-gerakan mahasiswa bisa tumbuh dan berkembang di Malang Raya.  “Kedai ini didatangi oleh orang-orang yang luar biasa tiap harinya, termasuk hari ini,” ujar komikus Kota Malang ini.  (bay)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar