DEMO - Beberapa mahasiswa Fakultas Kedokteran UB sedang melakukan aksi tolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRD Malang |
Malang,
PERSPEKTIF – Ratusan anggota Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI) Kota Malang dan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas
Brawijaya melakukan orasi di depan Kantor DPRD Kota Malang, Klojen, Jawa Timur pada Senin(30/3).
Aksi tersebut dijadwalkan dimulai pada jam 15.00 WIB, namun orasi baru dimulai
pada pukul 15.50 WIB.
Aksi
orasi tersebut menyerukan beberapa tuntutan, diantaranya penurunan harga bahan
pokok, memperkuat posisi KPK, reformasi apartur penegak hukum, dan meningkatkan
kesejahteraan dan keadilan apartur negara. Selain itu, orasi tersebut
menyerukan nasib para perawat yang bekerja
khususya di daerah pedalaman, dimana mereka menerima upah yang tidak
sebanding dengan standar.
“Nasib
para perawat khususnya yang bekerja di daerah pedalaman, semakin
memprihatinkan. Mereka rela bekerja siang malam demi membantu perasalahan
kesehatan. Upah yang diterima tak sebanding degan standar yang berjumlah total
20 juta, bahkan banyak diantara mereka yang hanya menerima sekitar 1 juta
rupiah,” tutur dr,
Atma Gunawan, perwakilan dari RS. Syaiful Anwar Malang. Ia menambahkan bahwa selain permasalahan
tersebut, terdapat
masalah yang lebih besar lagi, yaitu harga bbm dan bahan pokok yang semakin
melunjak, sehingga menyebabkan ketimpangan pendapatan.
Aksi
orasi pun dilanjutkan dengan pidato yang dipimpin oleh ketua BEM FK Universitas
Brawijaya, Risky Fadly, dan dilanjutkan
dengan menyayikan lagu
Totalitas Perjuangan yang serentak
diikuti oleh semua peserta orasi (arn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar