Malang, PERSPEKTIF - Dalam Pelaksanaan Pemilihan Mahasiswa
(Pemilwa) FISIP, Fit and Proper Test (FnP) menjadi salah satu agenda yang harus
dilewati oleh setiap calon baik Calon Preside (Capres) dan Calon Wakil Presiden
(Cawapres) BEM serta Calon DPM sebelum memasuki
masa kampanye. Namun, esensi dan proses dari FnP masih menjadi tanda
tanya bagi masyarakat FISIP sebagai partisipan Pemilwa.
Rezha
Hadyan selaku koordinator humas Pemilwa menjelaskan FnP dilakukan untuk
pertimbangan memilih. “FnP dilakukan untuk mengetahui kesiapan dari
masing-masing calon dan bisa juga menjadi acuan untuk memilih,” Tutur Rezha. Namun,
hasil FnP yang diumumkan KPU kepada masyarakat FISIP hanya berbentuk skor dari
masing-masing penguji. Febri Pratama selaku Ketua DPM memberikan beberapa
penjelasan terkait pelaksanaan dari FnP.
Febri
menjelaskan bahwa pelaksanaan Fit and Proper test menyangkut beberapa
penilaian. “FnP kemarin materi testnya ada visi-misi, kefisipan, fungsi DPM,
isu dan permasalahan, ” ujarnya selaku penguji calon DPM.
Mengenai
objektifitas penilaian, Rezha menjelaskan bahwa KPU telah melakukan briefing
agar FnP berjalan objektif. “Sebelumnya KPU mengadakan briefing kepada penguji dan KPU juga berusaha agar Penguji adalah
orang yang kompeten seperti demisioner BEM ada Andi Ilman, Faisal Akbar,
kemudian demisioner dari DPM juga ada,” ujar mahasiswa asal bekasi itu.
Ia
juga menjelaskan selain menjadi pertimbangan pemilih, FnP juga menjadi penentu
kemenangan apabila ada jumlah suara yang sama. Namun, selebihnya Rezha menilai
bahwa peran penting terletak pada partisipasi suara masyarakat FISIP itu
sendiri. Empat Capres dan Cawapres dengan latar belakang yang berbeda diharap
mampu menjadi daya tarik dalam memilih terlepas dari hasil Fit and Proper test-nya. (amk/fhd/aks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar