Malang, PERSPEKTIF
– Penghujung tahun yang semakin dekat
berarti masa jabatan maupun kepengurusan setiap organisasi di Universitas
Brawijaya harus segera dipertanggungjawabkan sekaligus diregenerasikan. Tak terkecuali
kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP. Karena itu, fakultas
oranye ini setiap akhir tahun selalu meggelar hajatan Pemilihan
Mahasiswa (Pemilwa) untuk menentukan
siapa saja bakal calon yang akan menjadi presiden BEM serta Perwakilan mahasiswa
selanjutnya. Berbagai kegiatan dan atribut yang
berkaitan dengan para calon banyak beredar baik di lingkup fakultas maupun di media sosial. Hal ini menandakan
antusias untuk mencalonkan dan persaingan antar calon cukup tinggi. Namun
apakah tingginya antusias para calon ini dibarengi dengan tingginya keseluruhan
mahasiswa sebagai pemilihnya?
Berdasarkan
data dari ketua KPU
tahun 2013, M. Revandi
mengatakan bahwa jumlah pemilih pada tahun 2012 hanya mengalami kenaikan
sejumlah 50 suara, yaitu pada tahun 2012 berjumlah 1350 suara sedangkan tahun
2013 naik menjadi 1400 suara. "Jadi tahun kemarin itu ada 1400 yang menyoblos tapi surat suaranya miss 1, jadi ada 1399 suara", ujar mahasiswa Ilmu Politik.
Ketua KPU tahun 2014 ini, Asep Nur Hidayatullah, menetapkan target calon
pemilih sebesar 1500 mahasiswa, "Kalau tahun kemarin 1300-1400 pemilih
maka tahun ini harus bisa lebih dari itu, target kita 1500", tuturnya.
Jika dilihat dari jumlah mahasiswa yang ada di FISIP, jumlah pemilih tersebut
masih dirasa sedikit mengingat jumlah mahasiswa aktif di FISIP sekitar 5000
mahasiswa.
Mengenai
hal tersebut, ketua KPU
yang akrab disapa Asep ini menuturkan untuk menarik pemilih, pihak KPU bekerja
sama dengan calon. “Jadi disini tergantung bagaimana kreativitas calon dalam
menarik massa untuk memilih,” ujarnya.
"Peran KPU disini hanya mensosialisasikan bahwa
ada beberapa tahapan agar mahasiswa tahu adanya pemilwa ini, jadi KPU hanya
menyediakan sosialisasi serangkaian acara pemilwa dengan teman-teman LKM,
setelah sosialisasi secara umum yaitu dalam bentuk undangan ke LKM dan juga
untuk keseluruhan mahasiswa FISIP, pihak KPU juga mensosialisasikan perihal
pemilwa ke kelas-kelas bahwa tanggal 18 Desember akan ada pemilihan mahasiswa
dan bagi yang ingin mendaftar silahkan datang ke stand pemilwa", ujarnya
panjang lebar. Mahasiswa Ilmu Politik ini juga menambahkan bahwa pada masa
kampanye calon, pihak KPU tidak ikut campur dalam hal kampanye mereka, para calon
bisa sekreatif mungkin dalam mengkampanyekan dirinya namun masih diawasi oleh
Panitia Pengawas (Panwas).
Ditemui Perspektif pada 12 Desember kemarin, Ketua DPM, Febri Galuh
Pratama mengatakan
bahwa Peran DPM sendiri dalam Pemilwa adalah hanya sebagai penanggung jawab
bukan penyelenggara. "DPM sendiri perannya hanya memastikan bahwa KPU dan
Panwas memang berjalan sebagaimana mestinya, untuk hal mengajak itu dari segi
individunya masing-masing. Peran kita disini hanya sebagai pengawas dan tidak
boleh mengajak ke salah satu calon saja, saya sendiri pun melalui akun pribadi
sudah mengajak masyarakat FISIP untuk memilih", jelas mahasiswa Ilmu Komunikasi
ini.
Febri juga menambahkan bahwa sejauh ini, pihak DPM
hanya mensosialisasikan melalui media sosial, selanjutnya pihak penyelenggara
memang KPU, "Jadi seperti di Nasional, pihak DPR juga tidak terjun
langsung karena itu memang sudah ranahnya KPU untuk masalah teknis dan
mengajak, kita hanya mengajak ayo memilih sedangkan serangkaian acaranya diserahkan
ke KPU", tuturnya.
Selain itu, ketika ditanya sampai saat ini kiat-kiat
apa saja yang dilakukan pihak DPM dalam menarik minat pemilih tahun 2014 ini, Febri mengatakan bahwa dia
baru mulai dari akun pribadinya saja, "Saya sendiri sih kepikiran untuk
membuat hashtag, seperti pemira
kemarin saya membuat hashtag
#pemudaantigolput namun masih di akun saya secara pribadi, kalau secara
personal siapapun yang saya kenal pasti saya ajak atau mungkin membuat poster
kecil tentang pentingnya pemilwa. Namun realitanya di FISIP ini tidak semua paham dan mau
terlibat dalam politik yang mungkin saya share
di akun pribadi saya seperti twitter dan line", ungkapnya.
(dew/ran/aks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar