Malang, PERSPEKTIF
– Beredarnya wacana merger antar Lembaga
Semi Otonom (LSO) semakin hari kian mencuat di tataran civitas akademika FISIP.
Marger LSO merupakan penggabungan antara beberapa LSO di FISIP yang dianggap mempunyai
fungsi sama, dalam menjalankan organisasinya.
Namun,
nyatanya tiap LSO mempunya visi, misi dan tujuan sendiri dalam menjalankan
organisasinya. Ketika ditanyakan kebenaran mengenai isu merger LSO, Mohammad
Faisal Akbar, Presiden BEM FISIP, membenarkan kabar tersebut. “Sebenarnya saya
pribadi sudah tahu, sudah terlihat polanya ketika saya pertama kali dilantik
jadi presiden,” tuturnya.
Ijal,
sapaan akrabnya, mengatakan bahwa ada keganjilan dengan hanya dibangun 10
sekretariat LSO di halaman belakang FISIP. Padahal, ada 13 LSO, plus DPM, yang
belum mendapatkan sekretariat. Kemudian, lanjut Ijal, indikasi merger makin
gamblang dengan kebijakan dekanat mengadakan evaluasi yang dijadikan momentum untuk mendapatkan sekretariat.
Faisal
menambahkan, menurut pembicaraannya dengan Akhmad Muwafik Saleh, Pembantu Dekan
III FISIP, LSO dianggap organisasi minat dan bakat layaknya organisasi yang
bisa buka dan tutup, berbeda dengan BEM, DPM ataupun Himpunan.
Ia
menegaskan, jika dekanat bersikukuh melakukan merger LSO, justru ada yang aneh
dari kebijakan itu. “Kalau dimerger mungkin ini sebuah keanehan. Sebenarnya LSO
di FISIP ini sudah pas, sudah sesuai
dengan minat dan bakat anak-anak FISIP, peminat dan karyanya pun juga masih ada
dan produktif, jadi mengapa harus dihapus?” papar mahasiswa Jurusan Psikologi
tersebut.
Terpisah
Akhmad Muwafik Saleh, Pembantu Dekan III FISIP, menyatakan, tidak menutup
kemungkinan adanya merger, atau bahkan pembubaran LSO. “Kalo ada peminat ya
dibuka, kalau tidak ada ya ditutup. Tidak hanya organisasi, fakultas pun jika
tidak ada peminat akan ditutup,” jelasnya.
Sedangkan,
kriteria untuk membuka-tutup LSO sendiri didasarkan pada hasil evaluasi. Setiap
LSO akan dievaluasi secara internal dan eksternal. Evaluasi internal dilakukan
LSO itu sendiri. Sedangkan evaluasi eksternal merupakan evaluasi berjenjang
dari fakultas, yang dimulai dari evaluasi dari BEM, DPM, dan Tim Evaluasi yang
terdiri dari jajaran dosen pembina.
"Biarkan
ini jadi proses pembiasaan. Tapi bisa jadi yang menempati sekreteriat tersebut
bukan dari organisasi yang ada sekarang, bisa jadi organisasi baru ketika ada
LSO yang ditutup (dibubarkan, Red), itulah fungsinya buka tutup,” pungkas pria
asal Madura ini. (dew/ran/mca)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar