Adnan Paduraja ketika memberikan Talkshow pada acara ACFFest 2014 di gedung Widyaloka UB. |
Malang, PERSPEKTIF – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerjasama dengan United States Agency International Development (USAID)
dan Management Systems International (MSI) menggelar acara bertajuk Anti
Corruption Film Festival (ACFFest) 2014 di Gedung Widyaloka UB rabu pagi (10/9). Acara yang bertema ‘Face the Fact, Act Today’ tersebut dihadiri lebih dari 200 orang, baik mahasiswa UB, maupun masyarakat umum.
KPK memang
menjadikan film sebagai salah satu strategi dalam mengkampanyekan nilai-nilai
anti korupsi. Adnan
Pandu Praja, Pimpinan KPK, dalam talkshow anti korupsi mengatakan bahwa
budaya masyarakat Indonesia yang lebih senang menonton menjadi salah satu
alasan mengapa KPK menyelenggarakan acara tersebut.
Menurutnya, penanaman nilai-nilai anti korupsi ini memang harus dimulai
sejak dini, sehingga anak muda menjadi sasaran dari
kegiatan tesebut.
“Caranya, ya melalui festival film seperti ACFFest 2014 ini, dimana
pemuda bisa berkreasi dan berpartisipasi untuk membuat film tentang anti korupsi,”
ujar pria berkacamata tersebut.
Cara berkampanye seperti ini telah mulai
dilakukan KPK sejak tahun 2013. Pada tahun tersebut Malang juga menjadi salah
satu dari sepuluh kota yang disambangi KPK dalam festival film tersebut.
Senada
dengan Adnan, Ary Nugraha, Pimpinan Management
Systems International (MSI) berpendapat, film adalah media yang efektif
untuk mengampanyekan anti korupsi kepada masyarakat.
“Saat
ini pelaporan korupsi jauh lebih mudah dengan adanya citizen journalism,” ujar
Ary yang juga menjadi pembicara di ACFFest 2014.
Lebih lanjut dia mengatakan “pencegahan
korupsi bisa dilakukan secara kreatif dengan bersenjatakan gadget yang dimiliki,” ungkap ini.
(rip/ade)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar