Malang, PERSPEKTIF -
Rangkaian sosialisasi bakal calon (balon) rektor Universitas Brawijaya (UB)
periode 2014-2018 ditutup dengan sosialisasi serta tanya jawab di depan ratusan
mahasiswa, pada Jumat (21/2) di Gelanggang Olahraga (GOR) Pertamina UB.
Sosialisasi yang dilaksanakan oleh panitia pelaksana pemilihan Rektor 2014
sejak 19 Februari 2014 bekerja sama dengan Kementrian Kajian Strategis
Eksekutif Mahasiswa (EM) 2014. Acara ini diisi dengan pemaparan visi misi bakal
calon dan tanya jawab dari mahasiswa.
R.
Muktasim Billah selaku Presiden Eksekutif Keluarga Mahasiswa (EKM) UB Kampus 4
Kediri mempertanyakan terkait pembangunan gedung UB Kampus 4 yang belum terealisasikan
sampai sekarang. “Kami sudah 3 tahun tanpa kampus,” ujar mahasiswa Fakultas
Hukum UB Kampus 4 angkatan 2011 pada acara yang berlangsung sejak pukul 13.30
tersebut.
Menjawab
pertanyaan itu, Sumartono, balon rektor UB nomor urut 7 menyatakan bahwa perizinan
pembangunan gedung UB kampus 4 sebenarnya sudah tidak ada masalah karena masih
berada dalam satu domisili Jawa Timur. “Perizinan tinggal menunggu DPR dan
Pemerintah Kediri,” ujar Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) 2007-2013 ini. Ia
juga menyampaikan gagasannya tentang pemanjangan grade Uang Kuliah Tunggal (UKT) agar lebih proporsional. “Rektorat
bisa membebaskan biaya SPP mahasiswa melalui ketentuan khusus,” tambahnya.
Sementara
itu, terkait fasilitas, balon rektor dari Fakultas Peternakan (Fapet), Ifar
Subagyo menyampaikan gagasannya tentang parkiran terpusat dan penyelesaian
Masjid Raden Patah. “Rencananya parkiran terpusat di gedung poltek lama, bekas
lapangan sepakbola, dan gerbang depan (red: gerbang veteran),” imbuh bakal
calon rektor nomor urut 4 itu.
Sedangkan
mengenai permasalahan kuota mahasiswa dan dosen, balon rektor nomor urut 3 Harnen
Sulistio berjanji tidak akan menambah jumlah kuota mahasiswa karena
menyesuaikan dengan rencana strategis UB yang telah ditetapkan, “Saat ini rasio
kita 1:31, sementara idealnya untuk eksakta 1:25 dan sosial 1:30,” ujar Dekan
Fakultas Teknik 2009-2013. Menanggapi hal tersebut, Bambang Suharto yang juga
Pembantu Rektor I Bidang Akademik menambahkan ketidaksesuaian jumlah mahasiswa
dan dosen juga terkait Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
yang meminta kenaikan 10-15 persen kuota mahasiswa semenjak 2 tahun terakhir, “Kenaikan
memang bertujuan menambah angka partisipasi kasar yang berdampak pada angka
efisiensi edukasi dan kemudian berimplikasi pada Bantuan Operasional Perguruan
Tinggi Negeri,” Ujar balon Rektor nomor urut 1 ini.
Di
sisi lain, bakal calon rektor nomor urut 6, Nuhfil Hanani menyatakan bahwa masalah
mahasiswa difabel yang kerap tidak ditemani oleh volunter mahasiswa bisa
diselesaikan dengan menyediakan tenaga khusus bukan volunter. “Pembiayaan
tenaga khusus harus dianggarkan pula oleh Rektorat,” tutur Direktur Unit Bisnis
UB itu. Dalam acara tersebut 2 bakal calon rektor lainnya yaitu Hari Dwi Utami
dan Muhammad Bisri tidak dapat hadir karena alasan tertentu. (bay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar