Senin, 25 Januari 2016

Akademisi Yaman Beri Kuliah Umum di FISIP

Malang, PERSPEKTIF - Kunjungan DR. Al Habib Abu Bakr Al 'Adny Bin Ali Al-Masyhur, pendiri 83 lembaga pendidikan di Timur Tengah dan penulis 150 buku ke Universitas Brawijaya (UB) Senin (25/01) dimanfaatkan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk menjadi keynote speaker dalam acara kuliah umum dan dialog interaktif bertema “Benturan Epistemologi: Antara Pemikiran Islam dan Kontemporer (Barat) dalam Membangun Ilmu Pengetahuan dan Peradaban Dunia” yang bertempat di Auditorium Nuswantara FISIP. 

Dalam kuliah umum tersebut DR. Habib melalui penerjemahnya Ustadz Faris mengawali materinya dengan pernyataan bahwa wahyu pertama yang diturunkan Tuhan kepada Nabi Muhammad SAW ialah ilmu. Terkait dengan peradaban, Islam dan Barat sudah tidak relevan lagi untuk dibenturkan sebab ada kaidah yang berbeda dalam Peradaban Islam dan Barat. “Namun soal ilmu pengetahuan tak perlu dibenturkan,” ucap pria dari Yaman itu. 

“Kita tidak boleh membedakan antara agama dengan ilmu pengetahuan yang harus kita perangi adalah kekufuran yang berbungkus ilmu,” tegasnya.

Selain ia juga menyatakan dalam memandang peradaban membutuhkan inovasi, bukan hanya dengan mengandalkan akal namun juga berpegang kepada agama. Peradaban manusia harus dilihat sebagai suatu kesatuan, tidak parsial. Sebab dengan memandang bahwa peradaban manusia itu terbagi-bagi hasilnya akan konfliktual. (lta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar