Rabu, 18 November 2015

Calon Dekan Bisa Jadi Tidak dari FISIP

Malang, PERSPEKTIF – Menjelang pemilihan dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik  yang akan berlangsung tahun depan, tentu akan akan memunculkan pertanyaan siapakah yang akan menjadi dekan FISIP selanjutnya. Dekan FISIP saat ini, Darsono, tak bisa lagi mencalonkan diri atau dicalonkan karena telah memimpin FISIP selama dua peiode masa jabatan. “Apabila orang yang diajukan berasal dari luar FISIP ya gak masalah kalau pak Rektor setuju. Kalau saya sendiri, orang luar itu yang menyesuaikan sini atau sini yang menyesuaikan orang luar kan gitu. Nah proses adjusment itu akan menimbulkan gejolak, kayaknya orang lebih suka mengambil orang luar” ucap Hilmy Mochtar (30/10), kepala prodi Ilmu Politik. Menurut Hilmi calon dekan yang ideal setidaknya pernah menjabat di fakultas masing-masing. “Jika calonnya dari luar, ia nanti tidak tau bagaimana iklim dan dinamika di FISIP, takutnya orang yang bersangkutan nanti akan di dikte oleh bawahannya,” jelas Hilmi. Hilmi juga menambahkan bahwa saat ini FISIP mengalami krisis calon.

“Ini bukan permasalahan krisis calon namun berhubung fakultas kita (FISIP, red.) sendiri masih baru berdiri maka wajar seperti itu” ujar Bambang Dwi Prasetyo, kepala jurusan Ilmu Komunikasi. Bambang menambahkan bahwa dosen yang ada di FISIP masih belum ada yang pangkatnya sampai lektor kepala.


Senada dengan pernyataan Bambang, Ahmad Imron Rozuli tidak keberatan jika FISIP nanti di pimpin oleh calon dari luar. Gak masalah FISIP tidak dipimpin orang yang bukan dari FISIP selama beliau punya komitmen dan juga mengacu pada renstra (rencana strategis) salah satunya” tutur Imron yang kini menjabat wakil dekan II FISIP tersebut. Imron mengatakan bahwa komitmen itulah yang nantinya akan dinamakan kontrak politik.


Melihat kondisi seperti itu dimana dari kalangan FISIP sendiri masih belum adanya kriteria yang memenuhi untuk menjadi calon dekan. Imron juga tidak memungkiri bahwa ada kelompok kepentingan dalam pemilihan dekan FISIP tahun depan “Saya sudah dengar dari luar yang berminat ke fisip itu dari peternakan dan dari perikanan, itu dosen yang mempunyai kriteria untuk calon. Saya taunya dari teman saya sesama wadek 2 disana “oh bapak ini mau ke pindah kesana, oh iya” kan berarti ada kepentingan” terang pria yang juga menjadi dosen sosiologi tersebut. Ia mengatakan memang faktor kepentingan bermain di sini, hal tersebut di karenakan dengan memegang jabatan itu (dekan) maka status sosial maupun status pendapatannya akan meningkat, apalagi melihat FISIP seperti sekarang ini, tentu sangat menarik perhatian dari orang luar kalangan FISIP. (lta/hen/med)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar