Malang, PERSPEKTIF - Komunitas Pelangi Sastra Malang
turut memeriahkan acara Kampung Cempluk Festival (KCF) kemarin malam (1/10). Memasuki usia ke 6 terselenggaranya KCF ini,
Komunitas Pelangi Sastra membawa kisah dan pesan moral melalui puisi yang
mereka tampilkan mengenai desa dan kota saat ini.
Tiga puisi dibawakan oleh Komunitas
Pelangi Sastra dibacakan tunggal oleh Denny Mizhar. Mengaku terinspirasi dari
seorang temannya, Ia mengkisahkan tentang seorang yang pergi merantau ke kota,
kemudian merasa kehilangan temannya yang ada di desa tersebut Ia tuliskan dalam
puisi yang berjudul ‘'Pulang'’.
Selain itu melalui serangkaian
puisinya yang lain, pegiat sastra tersebut berkomentar bahwa saat ini Malang
bukanlah tempat yang seperti dulu lagi. Salah satunya kampung Cempluk
yang mulai tidak humanis lagi. “Banyak kota yang ahumanis, saya sebut kota entah karena ketika saya meletakkan
tubuh saya di kota, terutama Malang tidak jelas mau dibawa kemana,” jelasnya. (ade)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar