Rabu, 07 Oktober 2015

Noktah Semesta


Tiap nafas yang ku hela
Ingatkanku pada luka
Tiap detik yang terlewati
Ingatkanku pada caci maki

Dapatkahku layaknya bintang
Bersinar terang
Lalu padam
Tanpa harapkan balasan

Dapatkahku layaknya mentari
Selalu memberi
Lalu pergi
Tanpa harapkan kembali

Namunku hanya seonggok kayu di tengah jeram
Terantuk batu yang tajam
Kemudian hanyut di lautan
Tanpa bisa kembali pulang

Aku hanyalah noktah dunia
Yang ingin menjadi semesta


Tentang Penulis:
* Diessa Restikaning Galih
Penulis merupakan  mahasiswi Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar