Ilustrasi naskah kuno. Sumber: republika.co.id |
Malang,
PERSPEKTIF- Bertempat
di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya (UB) “Workshop Nasional dan Pameran Naskah Klasik Nusantara” (16/9) diadakan dalam
rangka menggali kembali khazanah kebudayaan
Indonesia yang mulai dilupakan sejarahnya maupun asal usulnya oleh generasi
saat ini. Dalam sesi konferensi pers Ambo Dalle dari kerajaaan Tondong
Bulo-Bulo Sinjai selaku pemangku adat mengatakan “ada salah satu naskah kuno
dari Sulawesi Selatan namanya Laga Ligo itu sekarang ada di negeri Belanda” tuturnya
dengan logat khas Sulawesi. “Naskah
Laga Ligo ini adalah salah
satu yang terpanjang di dunia bahkan mengalahkan naskah Mahabarata dan sampai saat ini belum
ada yang mampu menerjemahkan naskah tersebut karena saking panjangnya”, tutur Ambo.
Senada
dengan penjelasan Ambo,
Sri Sultan Surya Alam Joyo Kusumo dari Kasultanan Demak mengatakan “justru
naskah-naskah kuno itulah yang membuat bangsa kita besar sampai saat ini”
pungkas pria berkumis tersebut. Dari penjelasannya ada banyak naskah yang masih
diurus oleh kerajaan sendiri baik naskah dari awal sejarah bangsa ini sampai
Indonesia merdeka baik yang berbentuk kertas, kulit, kayu, lontar bahkan dari
emas.
Naskah
kuno Indonesia saat ini banyak berada di luar negeri. “Kita terus berusaha
untuk menambah koleksi naskah kuno yang ada di perpustakaan yang saat ini
berjumlah 10.800 namun jumlahnya di luar negeri lebih banyak sekitar 26 ribu”
jelas Suyatno, Kepala Perpustakaan Proklamator
Bung Karno. Dari pihak perpustakaan sendiri menjelaskan bahwa kendala untuk
mengembalikan kembali naskah-naskah tersebut lebih kepada kendala dana, karena
membutuhkan gelontoran dana yang tidak sedikit. (lta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar