Rabu, 03 Juni 2015

Kami Diam

Alunan gemericik air sungai
mengalirkan melodi manja
Sayup-sayup daun di pepohonan
dan tawa angin yang menyapa

Batu sungai terdiam bisu
pura-pura tidak tahu

Ah asyiknya

Tapi dia kejam, kawan!

Senyum rerumputan tersembunyi
sambil menari berbarengan
Entah apa yang disembunyikan
Dia-lah yang menyaksikan

Oh, sudah tiba saatnya
Kini bersuka cita,
atau berduka saja?

Baiklah,
kusampaikan salamku,
penghuni tempat ini
Kepadamu, para Raja

Selamat datang,
Selamat mengubah kami semaumu
Dan kami akan tetap diam menyaksikan


Tentang Penulis:
*Jihan Ramadhana
Penulis adalah mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya angkatan 2012. Saat ini aktif menjadi anggota divisi Sastra LPM Perspektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar