Membesar dalam kantong
terdalam
Membelah kepedihan berdarah
Terlahir mengisi kepenuhan
bola
Menangisi ramai memecah gelas
pertama
Aku melihat awan pertama
Ramai riuh memeka telinga
Terpecah mangkok bubur pertama
Wangi surga menginjak tanah
Berlari menerjang kawah menju
kematangan
Menatap cerah mengadu tangan
Aku memekik terjatuh
terjungkal
Meraih liat selongsong
kekerasan
Membungkuk dalam abu abu kedamaian
Mengecil dala ruang tak bersiku
Mengendus wangi tanah dalam hidung kedamaian
Tengkurap memeluk anak bumi dalam gelap
*Alvian Yogi Pamungkas
Penulis adalah Mahasiswa Universitas
Negeri Malang. Puisi ini menjadi salah satu karyanya yang diikutkan dalam Lomba
Puisi LPM Perspektif dalam rangka Bulan Bahasa 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar