Coba perhatikan titik
kelabu jerit yang peka
Tersirat lemah sang
bunda di berdayakan
Pilunya dia rangkak
satu dua jalan
Itu ayah mengais
kantong melolong
Dengarkan jika sanggup
Rintihan malam dingin
mengatup
Bukan tak sanggup
Mereka tertutup
Mereka hilang ditengah
bualan
Makan segala semua
semaunya
Merayap endap-endap
terkekeh tak tahu malu
Dibagi senyap melalu
Dengarkan kami, katanya
Tapi tak di dengar
Dilangkahi tipu harapan
Ditinggal, dibiarkan ya
sudah mati
*Claudia Salwa
Penulis
adalah Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Brawijaya. Saat ini ia aktif sebagai anggota LPM
Perspektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar