Rabu, 29 April 2015

Dewi Lestari Beri Tips Menulis Di UB

Dee saat menandatangani bukunya untuk peserta festival buku yang beruntung.

Malang, PERSPEKTIF – Kemeriahan Festival Buku Saya Suka Membaca Universitas Brawijaya (UB) semakin bertambah ketika Dewi Dee Lestari, penulis novel Supernova datang dan memberikan Talk Show. Acara yang berlangsung pada selasa (28/4) di gedung Samatha Krida itu menjadi acara puncak dan penutupan dari serangkaian Festival Buku UB. Pada Talk Show yang bertajuk How To Be A Writer itu, Dee sapaan akrab Dewi Lestari, ketika ditanya kiat menulisnya, ia mengatakan bahwa menulis itu prinsipnya “berbagi”. “Apa yang menarik bagi saya, maka saya akan ingin dibagi (karya itu) ke orang lain,” kata wanita yang memulai karirnya di bidang tarik suara.

Menurut wanita berparas cantik itu, ide menulis tak selalu dapat muncul, dan itu adalah hal yang wajar. “Mau hari ini lancar, besok tidak, yang ada kita menulis setiap hari,” ujar Dee yang baru pertama kali hadir di acara UB. Penulis yang memulai cerita novel Perahu Kertas pada tahun 1996 itu, mengatakan banyak teknik yang bisa digunakan untuk mengembangkan ide. Dee sendiri mengembagkan ide dengan mengamati tapak kehidupan di sekitarnya.

Dee merasa bahwa kita tidak akan kehabisan inspirasi jika kita mau mengamati lingkungan kita. “Penulis yang baik adalah pengamat yang teliti,” ujar wanita yang suka dengan kota Malang karena mengingatkannya pada kampung halaman itu.

Untuk menulis sebuah novel, Dee merasa perlu menggunakan pemetaan cerita yang semacam terminal pemberhentian cerita. Karena tidak seperti cerpen yang hanya berkisar 3000 kata, cerita pada novel yang sampai 50.000 kata rentan untuk berputar-putar. Tips yang tak kalah pentingnya dari Dee adalah jangan berhenti menulis, membaca dan belajar.” Menulis adalah seni yang butuh seumur hidup untuk mempelajarinya,” kata Dee.

Datangnya Dee dalam acara Festival Buku Saya Suka Membaca menarik banyak perhatian sifitas UB. salah satunya adalah Nur Kholidah, mahasiswi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang datang karena penasaran dengan kehadiran Dewi Dee Lestari. (ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar