Molor
– Setelah ampir dua jam menunggu akhirnya
debat terbuka resmi
dimulai
|
Malang,
PERSPEKTIF – Senin (08/12), rangkaian acara Pemilihan
Mahasiswa Raya (Pemira) Universitas Brawijaya 2014 sampai pada acara debat
terbuka yang diselenggarakan di lapangan Rektorat Universitas Brawijaya.
Ketiadaaan Divisi Acara di tempat debat terbuka membuat panitia Pemira yang
lain kelimpungan. Acara pun terlambat hampir dua jam.
Menjelang dimulainya
debat terbuka yang dijadwalkan pada pukul 12.30 WIB, panitia Pemira sibuk
mencari-cari Divisi Acara yang menghilang. Tempat diselenggarakannya debat
terbuka pun masih dalam keadaan belum siap. Kursi dan meja belum tertata dengan
rapi.
Wakil ketua pelaksana
Pemira, Afrizal Rizaldi menuturkan, “(Divisi Acara) sempat ada pembicaraan
penting di lantai 8 terkait masalah teknis. Jadi, semua jajaran Divisi Acara diharapkan
untuk hadir di sana.”
Mahasiswa kelahiran
Pontianak itu juga mengatakan bahwa ia sudah berusaha mengantisipasi
keterlambatan tersebut dan meminta Divisi Acara untuk segera terjun ke tempat
acara.
Di sisi lain,
penanggungjawab debat terbuka dari Divisi Acara, Shofiy
Qurrota Aini menjelaskan bahwa keterlambatan terjadi karena menunggu kehadiran calon-calon
anggota DPM. Di saat yang sama, Divisi Acara mendapat tugas dari rektor untuk
bertemu dengan Pembantu Dekan III dari semua fakultas.
Keterlambatan tersebut
mengakibatkan Pembantu Rektor III, Ir. H.R.B. Ainurrasyid, MS. yang akan
memberikan sambutan, meninggalkan tempat debat terbuka sebelum acara dimulai.
Setelah menunggu lama, Pembantu Rektor III memutuskan pergi karena harus
menghadiri acara lain.
Menurut Ari Al-Munkari, mahasiswa Program Vokasi angkatan 2014 yang menghadiri
debat terbuka itu, panitia kurang cakap dan terlihat kurang siap dalam
mengadakan acara debat kali ini sehingga
tamu undangannya terlalu lama menunggu acara dimulai.
“Harusnya,
panitia yang profesional dalam menangani masalah seperti ini, kalau molor jangan terlalu lama. Jangan suka
mengikuti kebiasaan-kebiasaan jam ngaret
yang terlalu lama,” tambah Ari.
Debat terbuka ini diikuti oleh 21 calon
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan 2 calon presiden Eksekutif Mahasiswa (EM).
Selain itu, debat terbuka juga dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai fakultas
di Universitas Brawijaya. (aw/kmb/ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar