Malang, PERSPEKTIF – Kamis (22/14), Lab Sosiologi
menyelenggarakan bedah buku “Rekayasa Dongeng dalam Bencana Lumpur Lapindo”.
Acara ini merupakan program rutin yang diselengarakan oleh Lab Sosiologi 3
bulan sekali. Acara yang berlangsung di gedung Prof. Darsonio ini mendatangkan pembicara
sekaligus penulis buku, Hendri Nurcahyo, Pembanding I, Rachmad Gustomy, Dosen
sekaligus Peneliti Ilmu Pemerintahan FISIP UB, dan pembanding II Iwan Nurhadi,
Dosen sekaligus Peneliti Sosiologi FISIP UB.
Acara
ini merupakan salah satu upaya untuk mengingatkan masyarakat khususnya
mahasiswa tentang tragedi lumpur Lapindo yang terjadi di Sidoarjo “Kami ingin
mengingatkan bahwa sampai sekarang tragedi lumpur Lapindo itu belum selesai dan
masih menyisakan problem-problem yang harus diselesaikan bersama termasuk dalam
konteks culture, administrasi
kenegaraan dan politik,” ungkap Indhar Wahyu selaku panitia acara bedah buku.
Menurut
Indhar tema Lumpur Lapindo sangat cocok dijadikan bahan diskusi karena
mengingat bulan Mei sebagai perayaan ulang tahun Lapindo. “Tanggal 22 Mei ini
kami menganggakat tema lumpur Lapindo kerena bertepatan dengan ulang tahun
Lapindo sehingga kita mendapatkan momentum yang paling kuat untuk kita
diskusikan dalam konteks akedemis,” ujar Indhar.
Antusiasme
peserta diskusi bedah buku Rekayasa Dongeng dalam Bencana Lumpur Lapindo ini
sangat besar. Menurut Zadit, mahasiswa Sosiologi 2008, acara ini sangat
bermanfaat dan harusnya jurusan lebih sering mengadakan acara diskusi seperti
ini “Dengan acara ini saya menjadi tau bahwa ternyata banyak penafsiran tentang
lumpur Lapindo, ternyata ada penafsiran dari segi dongeng atau budaya, ini
adalah penafsiran baru yang saya tau”. Ungkap Zadit. (qnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar