Jumat, 08 Januari 2016

Rektorat UB Beri Tanggapan Positif Aksi Mahasiswa

AKSI – Aliansi Mahasiswa Brawijaya (AMBARAWA) menyampaikan tuntutan kepada pihak rektorat UB dalam aksinya. Kamis (07/01) (Perspektif//Ade)
Malang, PERSPEKTIF – Rektorat Universitas Brawijaya (UB) memberikan tanggapan positif terkait aksi dan tuntutan dari Aliansi Mahasiswa Brawijaya (AMBARAWA). Aksi yang digelar pada kamis (7/1) di depan Gedung Rektorat UB ini tidak hanya sebagai respon dari dicabutnya status mahasiswa presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Melainkan momentum untuk menyuarakan kritik dan penolakan terhadap tindak represif  terhadap mahasiswanya.

Eko Widodo, Staff Ahli Rektor yang menemui massa aksi mengatakan bahwa pihaknya telah mendengar kasus yang terjadi di UNJ. Eko juga memberi tanggapan positif aksi dan tuntutan mahasiswa. "Tuntutan tertulis ini akan kami berikan kepada rektor (Mohammad Bisri) dan bisa menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan," ujarnya.

Lambang Aji yang menjadi koordinator aksi menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk peringatan terhadap pihak rektorat UB agar tidak melakukan hal serupa. “Kita berharap dengan adanya aksi ini tindakan represif rektorat tidak terulang kembali terhadap teman-teman mahasiswa yang lain. Hal ini juga berlaku kepada rektor di kampus-kampus lain untuk tidak melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan rektor UNJ,” ungkap mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini.

Senada dengan Aji, Nanda Pratama juga menyayangkan tindakan represif yang marak terjadi di beberapa universitas di Indonesia.

“Seharusnya kampus  menjadi ladang yang paling subur atas tumbuhnya daya kritis mahasiswa. Ketika di dalam kampus saja kita dikebiri, bagaimana kita berbicara tentang mengkritisi pemerintahan. Ketika rektorat melakukan hal yang sama, melakukan tindakan represifitas kepada mahasiswa kita akan terus melawan” tegas mahasiswa Hubungan Internasional tersebut. (ank)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar