Teruntuk bintang yang tak
lagi bersinar terang
Ke mana perginya kerlap
kerlip yang manja
Ke mana perginya cahaya
yang dulu ada
Apa kau tengah lelah
Apa kau telah menyerah
Tak adakah tempat bagimu
tuk mengadu
Tempat tuk berbagi pilu
Tak adakah yang peduli
Atau bahkan menyadari
Hilangnya pendar hidupmu
kini
Taukah kau
Bulan kini tengah purnama
Kaukah yang sebabkan semua
Bulan tengah menari
bahagia
Bersama awan, angin dan
semesta
Kau pantulkan sinarmu
padanya
Saat dia tak bersinar
Kau sinari dia tanpa lelah
Saat dia tengah meredup
Kini dia adalah Sang
Purnama
Sang Purnama yang
melupakan bintangnya
Bintang yang berinya
keindahan
Bintang yang membuat dia
bersinar
Tidakkah kau iri dengannya
Tidakkah kau marah padanya
Namun kau hanya berkelip
manis
Menyalahkan dirimu karna
dia pergi
Salahmu dia berpaling
Katamu kau yang tak
mengerti
Kau yang tak pahami
Kau yang sebabkan jadi
begini
Teruntuk bintang yang
tengah meredup
Mungkin bulan tak lagi membutuhkan
sinarmu
Mungkin bulan tak lagi
mengingatmu
Namun kau harus tahu
Seluruh dunia rindu akan
kerlipmu
Tentang Penulis:
*Diessa Restikaning Galih
Penulis
adalah mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Brawijaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar