Selasa, 08 September 2015

Teruntuk Bintang



Teruntuk bintang yang tak lagi bersinar terang
Ke mana perginya kerlap kerlip yang manja
Ke mana perginya cahaya yang dulu ada

Apa kau tengah lelah
Apa kau telah menyerah
Tak adakah tempat bagimu tuk mengadu
Tempat tuk berbagi pilu
Tak adakah yang peduli
Atau bahkan menyadari
Hilangnya pendar hidupmu kini

Taukah kau
Bulan kini tengah purnama
Kaukah yang sebabkan semua
Bulan tengah menari bahagia
Bersama awan, angin dan semesta

Kau pantulkan sinarmu padanya
Saat dia tak bersinar
Kau sinari dia tanpa lelah
Saat dia tengah meredup

Kini dia adalah Sang Purnama
Sang Purnama yang melupakan bintangnya
Bintang yang berinya keindahan
Bintang yang membuat dia bersinar

Tidakkah kau iri dengannya
Tidakkah kau marah padanya
Namun kau hanya berkelip manis
Menyalahkan dirimu karna dia pergi
Salahmu dia berpaling
Katamu kau yang tak mengerti
Kau yang tak pahami
Kau yang sebabkan jadi begini

Teruntuk bintang yang tengah meredup
Mungkin bulan tak lagi membutuhkan sinarmu
Mungkin bulan tak lagi mengingatmu
Namun kau harus tahu
Seluruh dunia rindu akan kerlipmu



Tentang Penulis:
*Diessa Restikaning Galih

            Penulis adalah mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar