Bila tambang gundah tak
lagi mengikat
Maka jiwa ini pun akan
hanyut
Dalam kubangan melodi
syair cinta
Yang air sajaknya, sejuk bak daun angan yang melindungi hidup
Itulah saat ketika bara
di dada
Redup seketika olehnya
Tidak pula ada dengki
Tidak pula ada sakit
hati
Intinya air murni
penghapus debu di hati
Debu yang jika bersisa
Akan menyayat dan
menjadi luka
Yang bisa jadi tak
kekang oleh waktu
Percikan melodi tak
selamanya cair
Kadangkala sebab lain
mengubahnya
Tuk menjadi wujud lain
Sang asap ego
Tentang Penulis:
*Faizal Ad Daraquthny
Penulis adalah seorang
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2013.
Saat ini aktif menjadi anggota LPM Perspektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar