Sabtu, 20 Desember 2014

Demi Pencoblosan, Rela Antre Panjang meski Hujan

Hujan deras tidak menurunkan antusiasme mahasiswa FISIP dalam Pemilwa
Malang, PERSPEKTIF –  Antusiasme mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya untuk memilih Presiden, Wakil Presiden, serta Dewan Perwakilan Mahasiswa dalam Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) Kamis, (18/12) boleh diacungi jempol. Meski acara pencoblosan sempat diguyur hujan, namun hal ini tidak menyurutkan semangat mereka untuk datang  dan memberikan suara mereka.

Ahmad Tajuddin, mahasiswa FISIP dari jurusan Hubungan Internasional 2013, yang tengah mengantri untuk melakukan pencoblosan  mengatakan bahwa ia rela mengantri karena sebagai mahasiswa FISIP tidak boleh apatis. “Masyarakat FISIP tidak boleh apatis, kita kan dari ilmu sosial, ilmu sosial itu kalo ada pesta demokrasi harus aktif gitu lho,”ungkapnya.

Ia pun tidak setuju apabila bila muncul pernyataan bahwa mahasiswa FISIP adalah mahasiswa yang apatis. “Saya nggak setuju kalo ada pernyataan kalau anak FISIP itu apatis, karena dari pukul 14.00 tadi banyak mahasiswa FISIP yang rela hujan-hujanan untuk antri," tambahnya.

Senada dengan Ahmad Tajuddin, Nurul Fachmi Indriyani, mahasiswa Ilmu Komunikasi yang rela mengantri pada detik-detik terakhir penutupan TPS mengatakan bahwa sebagai mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik tidak boleh apatis terhadap acara tahunan ini.


Disamping itu, beberapa orang Panitia Pengawas (Panwas), sibuk mengatur barisan pencoblos. Rafia dipasang di kanan kiri barisan guna memastikan agar peserta tidak keluar dari antrian. Ditanya tentang kesiapan  dan kendala dari Panwas, Miftah dari jurusan Ilmu Politik yang bertugas sebagai Panwas berkata,Cukup siap saya rasa. Hujan-Hujanan paling gitu doang.”  (lta/ksa/nnd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar